KONTROL
SISTEM INFORMASI DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
|
|
|
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem informasi manajemen
sekarang tidak lagi berkembang dalam bidang usaha saja tetapi sudah digunakan
dalam berbagai bidang dari mulai kedokteran, industri dan pendidikan. Ini
menandakan bahwa informasi yang akurat dan cepat
dibutuhkan di berbagai bidang.
Sistem
adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas
bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem informasi adalah
kombinasi dari people, hardware, software,
jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem
informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai
jenis alat fisik (hardware), perintah
dan prosedur pemrosesan informasi (software),
saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data).
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem
informasi memberikan peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan terutama
di sekolah, sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang
gunakan sebagai kunci strategi pengelolaan bidang pendidikan.
Pengelolaan
sistem informasi manajemen pendidikan idealnya adalah bagaimana
para pengambil keputusan bidang pendidikan misalnya berapa jumlah sumber daya
manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah,
pelaksanaan kurikulum perkembangan lembaga pendidikan yang dapat memperbaiki
proses manajemen pendidikan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Dalam dunia pendidikan penggunaan dan pengelolaan sistem informasi
manajemen pendidikan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan itu
sendiri.
|
1
|
|
2
|
“Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.”
Implementasi
sistem informasi manajemen pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi
manajemen seperti planning, organizing, actuating, controlling dalam
rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam
organisasi pendidikan. Dalam rangka untuk menunjang tercapainya sasaran dan
tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Mencermati
berbagai fenomena dari perkembangan sistem informasi manajemen
pendidikan dan pemanfaatannya di dalam dunia pendidikan saat ini maka bagaimana
seharusnya pihak-pihak terkait mengantisipasi perkembangan sistem informasi
manajemen pendidikan serta pemanfaatannya tanpa kehilangan kontrol dan
landasan organisasi pendidikan yang antara lain menyangkut efektivitas dan
efisiensinya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Kontrol
sistem informasi
2. Komponen
kontrol
3. Desain
kontrol
4. Kontrol
dalam sistem
5. Operasional
kontrol
6. Kontrol
atas pemroresan
7. Kontrol
atas file dan database
8.
Kontrol
atas output
|
|
9. Kontrol
administrasi
10. Kondisi
atas pengembangan sistem informasi
11. Kontrol
keamanan
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang kontrol sistem
informasi
2. Untuk mengetahui tentang komponen kontrol
3. Untuk mengetahui tentang desain kontrol
4. Untuk mengetahui tentang kontrol dalam
sistem
5. Untuk mengetahui tentang operasional
kontrol
6. Untuk mengetahui tentang kontrol atas
pemroresan
7. Untuk mengetahui tentang kontrol atas file dan database
8. Untuk mengetahui tentang kontrol atas output
9. Untuk mengetahui tentang kontrol
administrasi
10. Untuk mengetahui tentang kondisi atas
pengembangan sistem informasi
11. Untuk mengetahui tentang kontrol keamanan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kontrol sistem informasi
Merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
pengelolaan sistem informasi, bahkan melaksanakan fungsi yang sangat penting
karena mengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan informasi.
Pengendalian ini yang dimaksud adalah keseluruhan kegiatan dalam bentuk
mengamati, membina dan mengawasi pelaksanaan mekanisme pengelolaan sistem
informasi, khusunya dalam fungsi-fungsi perencanaan informasi, transformasi,
organisasi dan koordinasi.
B.
Komponen Kontrol
1.
Pengendalian
input
2.
Pengendalian
proses
3.
Pengendalian
output
4.
Pengendalian
penyimpanan
C.
Desain kontrol
Tujuannya adalah memastikan bahwa desainnya bisa
meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengkoreksinya.
1.
Permulaan
transaksi
2.
Entri
transaksi
3.
Komunikasi
data
4.
Pemrosesan
komputer
D.
Kontrol dalam sistem
|
4
|
1.
Struktur organisasional
|
5
|
2.
Kontrol
perpustakaan
3.
Pemeliharaan
peralatan
4.
Kontrol
lingkungan dan keamanan fasilitas
5.
Perencanaan
disaster
E.
Operational Kontrol
Kontrol ini berkaitan dengan
pemrosesan data dalam suatu sistem dan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.
Kontrol
atas input
2.
Kontrol
atas pemrosesan
3.
Kontrol
atas file dan database
4.
Kontrol
atas output
Operasional kontrol ini dikembangkan pada waktu proses perancangan
sistem informasi dan oleh karena itu merupakan tanggungjawab sistem analist.
Kontrol ini menjamin keakuratan, kelengkapan serta otorisasi atas data-data
yang diproses.
F.
Kontrol Atas Pemrosesan
Pengendalian proses dilakukan oleh sistem dengan komputer
yang membuktikan apakah data yang sudah dimasukkan sudah benar atau belum dan
sudah sesuaikah dengan prosedur penghitungan yang terdapat didalam komputer,
juga untuk mengecek apakah prosedur dan hardware
yang tersedia sudah mampu memproses semua data yang diinputkan. Pengendalian
proses yang berkaitan dengan hardware
komputer
meliputi:
1.
Koneksi
peralatan pendukung, seperti alat pengecek barcode
dan pembaca kartu.
2.
Memastikan
bahwa processor yang digunakan bebas
dari kesalahan
3.
Ketersediaan
prosedur untuk mencegah kecerobohan petugas sebelum melakukan tindakan di dalam
sistem komputer.
|
6
|
Semua data yang dimasukkan
ke dalam komputer harus di edit
terlebih dahulu, sehingga dilakukan logical
chek atas kemungkinan-kemungkinan kekeliruan. Sumber ide yang paling utama
atas editing data ini dari pegawai
atau supervisor yang bertanggung jawab atas penyiapan serta pemrosesan data
secara manual. Beberapa bentuk yang typical
dari edit chek yang diterapkan atas
data, antara lain :
1. Limit
chek
Telah
ditetapkan batas atau limit yang semua nilai harus ada dalam batch tersebut.
Misalnya ditetapkan bahwa jumlah yang dipesan harus berkisar antara 1-300. Dalam
suatu realtime system, batas ini
mungkin lebih ketat.
2. Combination
chek
Maksudnya,
dilakukan atas beberapa field secara
simultan. Contohnya : chek atas harga dan kualitas dapat dilakukan melalui
hasil kali harga dan kuantitas tersebut.
3. Restrichted
value chek
Maksudnya,
dimana chek dilakukan atas field
tertentu yang hanya mempunyai nilai yang tertentu saja. Misalnya, field yang menunjukkan jenis kelamin
hanya akan mempunyai nilai L atau P, mungkin juga hanya 1 atau 2 saja.
4.
Format Chek
|
7
|
Maksudnya,
bahwa semua dokumen masukkan mempunyai format yang telah ditentukan. Misalnya,
data numerik harus pada field
numerik, data alphabet harus pada field alphabet, dan semua harus sesuai
dengan size yang telah ditentukan
atau pada lokasi yang telah ditentukan atau benar.
5. Relationship
Chek
Maksudnya,
kode-kode tertentu pada suatu field
mempunyai hubungan dengan kode-kode tertentu pada field yang lain. Misalnya, kode L pada field “Jenis Kelamin”
berkaitan dengan kode Tuan atau Mister pada field
“gelar”.
6. Chek
Digit
Istilah digit disini, dipergunakan untuk suatu digit dari suatu kode yang di dapatkan
secara matematis dari digit yang lain
menurut formula atau rumus tertentu.
G.
Kontrol Administrasi
Kontrol ini berkitan dengan fungsi-fungsi administrasi
serta manajemen umum yang berkaitan dengan memanage lingkungan organisasi yang
berkomputer. Kontrol ini meliputi:
1.
Pembuatan
rencana
Beberapa isu yang perlu mendapatkan perhatian dalam
perencanaan strategis antara lain : (1) pengembangan network komunikasi data, (2) area pengembangan pekerjaan yang luas,
(3) sistem dan database yang
terpencar, (4) pertumbuhan personel, (5) pengembangan standart untuk sistem.
2.
Pengendalian
atas staf
Kegiatan kontrol atas personel antara lain: (1)
memberi tanda pada semua transaksi dengan timestamp,
nomor komputer, serta nomor pegawai, (2) kontrol atas
distribusi output, (3) penegasan
tugas serta tanggungjawab peronel dan pembatasan akses, (4) pemberian vakasi
kepada personel, serta kalau mungkin jabatan, (5) mempergunakan prosedur serta
aktivitas standard.
3.
Pembagian tanggungjawab
|
8
|
Merupakan prosedur kontrol yang normal untuk dapat
melakukan cross-chek atas keakuratan
sistem adalah dengan memisahkan antara perencanaan, perancangan pola sistem dan
aktivitas pengoperasian departemen EDP. Fungsi dalam suatu sistem penggajian
sebagai berikut:
a)
Supervisor, menandatangani timesheet
b)
Paymaster, menghitung batch total dari timesheet
c)
Komputer operator, mempersiapkan schedule keying data serta
me-runsistem
d)
Paymaster, mengecek paysheet control dengan timesheet control
4.
Standby Facilities
Kontrol ini berkaitan dengan backup untuk hardware. Salah satu hal yang mendapat
perhatian adalah dapat tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk run-run yang bersifat urgent sekalipun
dalam keadaan break down atau ada
bagian komputer yang rusak. Cara mengatasi hal ini adalah
dengan mengadakam hubungan timbal balik dengan organisasi lain yang mempunyai
konfigurasi komputer yang sama.
H.
Kontrol Output
Fokus utamanya adalah
terhadap penyebaran output serta hubungan dengan input dan output. Maka
dari itu sistem harus dilengkapi dengan mekanisme atau prosedur yang menjamin
bahwa output sistem benar-benar diterima oleh orang yang berwenang dan sudah
memeprolah rekonsiliasi dengan kontrol-kontrol atas input dan file. Prosedur
ini sering dilakukan oleh peryugas yang mereview
kontrol total dan menetapakan validitasnya.
|
9
|
Sistem ini dapat diterapkan pada lima level, yaitu
pada komunikasi jaringan, prosesor, penyimpanan eksternal, catu daya dan
transaksi. Toleransi kegagalan ini dapat menduplikasi jalur komunikasi dan
proses komunikasi. toleransi kegagalan pada penyimpanan eksternal antara lain
dilakukan melalui disk memoring, yang
menggunakan teknik dengan menulis seluruh data ke dua disk secara paralel.
I.
Kontrol Atas File dan Database
Kontrol ini berkenaan dengan
pengamanan data serta informasi milik organisasi yang disimpan dalam komputer.
Karena data-data serta informasi ini merupakan dasar dari sistem informasi
suatu organisasi, maka ia harus diamankans sebaik mungkin.
Kontrol atas file dan
database yang dikomputerisasi dapat dilakukan lewat standart utilities seperti sebuah copyfile atau kode-kode tertentu dalam
sistem yang di rancang khusus untuk mengamankan file dan database.
Prosedur –prosedur kontrol yang typical
dalam hal ini, antara lain :
1.
Melalui
back up copy daripada file
Prosedur back up
copy dalam suatu sistem file yang
di organisasi secara sequential, dapat dilakukan secara sederhana dengan
mempergunakan hubungan kakek-ayah-anak. Maksudnya : dengan menggunakan prosedur
ini, maka selalu terdapat 3 versi file
pada saat yang bersamaan. File I (ayah)
dalam proses peremajaan pertama melahirkan file
II (anak), selanjutnya pada proses peremajaan kedua dari file II akan melahirkan file
III yang merupakan cucu dari file II.
2.
Integrity controls
|
10
|
Merupakan kontrol untuk memelihara keakuratan serta
integritas data yang tersimpan serta untuk memungkinkan rekonsiliasi antara
data yang tersimpan dengan data masukkan. Keakuratan dan integritas data yang
tersimpan dapat terganggu baik oleh kesalahan manusia atau komputer maupun oleh
usaha-usaha manipulasi secara sengaja.
J.
Kondisi atas perkembangan sistem informasi
Lingkungan dimana sistem informasi akan dikembangkan
juga mempunyai dampak yang sangat besar atas kualitas sistem yang dihasilkan.
Sehingga kontrol yang adequate atas proses pengembangan sistem dari semua
participant organisasi sangat diperlukan. Hal-hal yang menjadi pokok perhatian
yaitu :
1.
Dokumentasi
Fokus utama
kontrol dalam hal ini adalah pada bagaimana menjamin keamanan dokumentasi yang
berkenaan dengan perancangan pola sistem, pemrograman serta kegiatan maintenance.
Hal ini memerlukan standard dokumentasi serta menjamin bahwa akses data
dokumentasi tersebut cukup terkontrol.
2.
Manajemen
Project
Manajemen
projek sistem informasi juga mempunyai peranan penting dan dapat mempengaruhi
kualitas sistem yang dihasilkan serta efisiensi pengembangan. Maka dari itu
harus memerlukan audit yang independen yang mencakup juga masalah efisiensi
pengembangan sistem informasi. Oleh karena itu Auditor sangat berperan penting dalam
menjamin ke-adequatan study kelayakan
guna menjamin sistem yang dikembangakn sesuai dengan kebutuhan pemakai.
3. Testing
Prosedur
ini baik bagi sistem informasi yang baru maupun bagi sistem informasi yang lama
dimodifikasi untuk mencegah kegagalan-kegagalan sistem dalam lingkungan
operasinya. Harus diperlukan prosedur standard untuk testing guna menjamin agar
bagian sistem yang tidak dapat berfungsi secara wajar dapat segera diketahui.
Gambaran umumnya yaitu sebagai berikut :
a.
Modul testing, sekmen dari program komputer yang dapat ditest secara
independent
|
11
|
b.
Program
testing, dilakukan setelah decoding kedalam bahasa komputer untuk
mengetahui apakah ia dpaat berfungsi seperta yang dispesifikasikan
c.
Sub
sistem testing, dianggap sebagai
terdiri dari beberapa sub sistem dan masing-masing dapat ditest secara
independent
d.
Sistem
testing, apabila semua bagian sistem
dianggap siap maka akhirnya sistem secara keseluruhan dapat ditest
K.
Kontrol Keamanan
Pengamanan aset secara phisik bukan saja berarti
berkenaan dengan hadware dari sistem,
melainkan juga menyangkut software yang
memungkinkan sistem dapat melakukan computing.
Berikut ini adalah beberpa contoh kontrol keamanan:
1.
Harus
ada otorisasi untuk dapat akses ke application
program serta file
2.
Harus
ada pembatasan akses ke ruangan komputer
3.
Kontrol
atas pemakaian generasi sistem software
dari kemungkinan penyalahgunaan, kehilangan data atau korupsi data.
4.
Fasilitas
pengamanan atau bahaya kebakaran.
Tujuan secara umum, sebagai berikut:
1.
Bahwa
semua file serta program sudah cukup
aman dari kemungkinan akses yang illegal,
serta dari kemungkinan alteration
apabila sistem bersifat online.
2.
Fasilitas
yang dimiliki hanya dimanfaatkan untuk tujuan yang sah.
3.
Menjamin
agar organisasi tidak mengalami kegagalan sebagai akibat perusakan sitem baik
yang menyangkut hardware maupun software.
Dalam kemanan sistem diperlukan suatu prosedur kontrol
untuk menjamin bahwa setiap akses sistem digunakan untuk tujuan yang sah.
Biasanya hal ini dilakukan lewat penggunaan password
untuk membatasi akses atas sistem atau bagian dari sistem. Untuk pengamanan file dan data maka, mungkin pula
diperlukan mekanisme kontrol tersendiri dalam sistem manajemen dari file.
|
12
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen mempunya
tujuan memenuhi informasi kebutuhan umum sekolah. Sekolah sebagai suatu
organisasi mempunyai kebutuhan yang sangat kompleks, hirarki manajemennya pun
berlapis, mulai dari yayasan ke sekolah, sekolah ke murid serta wali murid,
sampai dengan sekolah ke karyawan dan guru. Memanajemen sebuah organisasi yang sebegitu
kompleks seperti sekolah tidak bisa sembarangan dan dilakukan dengan pola
manajemen konvensional. Dibutuhkan suatu terobosan, suatu tools yang dapat memanajemen
dan menghubungkan semua level hirarki manajemen yang ada di sekolah.
Semua kegiatan yang dilakukan oleh
setiap level hirarki sekolah memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya,
semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi sekolah yang
melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi departemen lain diluar sekolah yang
bersangkutan, oleh sebab itu informasi berguna untuk semua macam dan bentuk
kegiatan dalam sekolah. Apabila aplikasi sistem informasi manajemen dirancang
dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh
manajemen sekolah, yaitu mempermudah manajemen dan membantu serta menunjang
proses pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem informasi manajemen
menyediakan informasi bagi tiap level hirarki manajemen dimana sistem informasi
tersebut dilaksanakan. selain itu sekolah juga dapat meningkatkan kinerja
operasional dan manajemen, semua informasi kebutuhan dari tiap level manajemen
akan terpenuhi.
Hampir semua kegiatan akan terotomasi,
efisiensi di setiap kebutuhan level hirarki, kinerja operasional juga akan
meningkat. Sistem informasi manajemen sekolah adalah suatu aplikasi sekolah
yang menjadi terobosan sekaligus tools yang dibutuhkan sekolah di zaman yang
yang sudah serba maju ini.
B.
Saran
|
13
|
|
14
|
DAFTAR RUJUKAN
Rama Yudha. 2019. Pengendalian sistem Informasi, (Online) (https://www.academia.edu/17946337/pengendalian_sistem_informasi),
diakses pada 05 September 2019
Karmawan, I Gusti Made Pengendalian
sistem informasi manajemen, (Online) (https://sis.binus.ac.id/2017/01/23/pengendalian-sistem-informasi-manajemen/),
diakses pada 05 September 2019
Darmawan, Deni. Nur, Kunkun F. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kertahadi & Azis, Endang Siti A. 1995. Sistem Informasi Manajemen. Malang: Penerbit IKIP Malang
B. Davis, Gordon. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, Cet. IX; Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo,
1998.
Siagian
Sondang. 2006. Sistem Informasi Manajemen.
Bandung: Bumi Aksara.
Khadir,
Abdul., Terra Triwahyuni (2005). Pengenalan
Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Nugroho,
Eko (2008). Sistem Informasi Manajemen:
konsep, aplikasi, dan perkembangan. Yogyakarta: ANDI.
Sutabri,
Tata (2004). Analisa Sistem Informasi.
Yogyakarta: ANDI
Tim
FKIP-UMS,2004. Manajemen Pendidikan
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Moekijat,DRS,1986.
Pengantar Sistem
Informasi Manajemen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Siagian,P,Sondang. 1973. Sistem Informasi. Jakarta :
Gunung Agung.
|
|
Haruna, Dennis (2009). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. (Online)
(http://denis240687.wordpress.com/2009/06/13/sistem-informasi-manajemen-pendidikan/,) diakses pada 05 September 2019.
|
|
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.2002. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
O’Brien, James A.2005. Pengantar
Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat.
Komentar
Posting Komentar